Jakarta tidak punya tempat konser musik -
yahoo.com Indonesia – terutama Jakarta - kini hampir selalu dijadikan tujuan dalam rangkaian tur keliling artis mancanegara. Bagi penonton, ini jelas menguntungkan karena biaya lebih murah (tidak harus beli tiket pesawat dan hotel seperti jika nonton ke luar negeri), lebih praktis (alias tidak perlu ambil cuti untuk jalan-jalan ke luar negerinya), dan pastinya menghemat tenaga.
Sayang akses konser artis asing (entah itu artis bule atau k-pop) tidak didukung dengan kenyamanan menonton. Padahal, kenyamanan menonton itu adalah faktor penting dalam menikmati jalannya sebuah pertunjukan.
Sedih jika melihat pilihan tempat konser yang tersedia sekarang. Yang paling strategis secara lokasi adalah gedung-gedung daerah Senayan. Mudah dijangkau karena lokasi di tengah kota. Tapi, rata-rata kualitas akustik suara yang dihasilkan di gedung daerah itu tidak terlalu jernih dan nikmat di kuping. Ada beberapa gedung pertunjukan di tengah kota yang mudah dijangkau dan secara akustik layak menampilkan konser yang enak didengar. Sayang, kapasitas gedung-gedung tersebut tidak banyak. Rata-rata hanya menampung 1000 sampai 2000 penonton.
Pilihan gedung pertunjukan berkapasitas besar justru biasanya berlokasi jauh dan sering “tidak nyaman” dijangkau transportasi umum. SICC Sentul, misalnya. Butuh ekstra tenaga dan waktu (plus bensin) untuk menjangkaunya. Beda-beda tipis dengan JIEXPO Kemayoran. Bagi yang tidak membawa mobil di tempat terakhir, pilihan taksi jauh dari kata hemat. Ada JITEC yang lokasi termasuk mudah dijangkau. Tetapi tempat pertunjukannya bersatu dengan mal dan berada di lantai tujuh, membuat akses ke atas terbatas. Hanya tersedia beberapa lift. Hasilnya antrian super panjang sangat melelahkan.
Dan, jauh dari kata kenyamanan adalah pilihan gedung konser yang kini sering dipakai promoter, yaitu MEIS Ancol. Gedung setengah jadi ini menjadi pilihan dengan alasan kapasitas besar. Bisa menampung sekitar 20 ribu penonton. Konser besar seperti NKOTBSB dan Super Junior pun digelar di sini. Big Bang yang digelar dua hari berturut Oktober nanti pun di tempat sama.
Jika ingin mencatat keluhan kondisi gedung yang setengah jadi ini, tulisan ini pasti akan panjang. Yang pasti, menonton konser di MEIS adalah pengalaman menikmati hiburan yang paling tidak nyaman di Jakarta. Belum lagi, soal penguras kocek (selain tiket konser, untuk masuk ke kawasan, tiap orang dan mobil kena bayaran lagi!)
0 komentar:
Posting Komentar