Perampokan terbesar di dunia

Perampokan terbesar di dunia -



Benda-benda seni bernilai bombastis seringkali menjadi incaran perampok. Beberapa diantaranya bahkan menjadi peristiwa fenomenal dan dikenang aparat keamanan dunia.

Salah satu pencurian seni terbesar adalah pembobolan Museu Chacaara do Ceu di Rio de Janeiro pada 2006. Empat mahakarya raib dari tempatnya. Yakni Dance (Pablo Picasso), Two Balconies (Salvador Dali), Luxembourg Garden (Henri Matisse) dan Marine (Claude Monet). Total nilai empat lukisan itu adalah US$50 juta dan hingga kini belum ditemukan.

Kemudian pada Desember 2007, lukisan Portrait of Suzanne Bloch (Picasso) dan O Lavrador de Caf (Candido Portinari) dicuri dari Sao Paulo Museum of Art di Brasil. Pencurinya meminta tebusan US$5 juta untuk dua lukisan senilai US$56 juta itu. Tebusan tak dibayar namun dua lukisan itu ditemukan tiga pekan kemudian dalam kondisi sempurna.

Sebuah kastil di Skotlandia yang menjadi rumah karya seni senilai US$403 juta, dibobol pada siang hari pada 2003 lalu. Pencuri sukses mengambil lukisan Madonna of the Yarnwinder (Leonardo da Vinci) senilai US$100 juta. Pemiliknya, Duke of Buccleuch menanti lukisan itu kembali selama empat tahun. Ia meninggal dunia beberapa pekan sebelum hartanya itu ditemukan.

Paris Museum of Modern Art dibobol oleh pencuri pada Mei 2010. Mereka menggondol Le Pigeon aux Petit Pois(Picasso), The Pastoral (Matisse), Olive Tree Near Estaque (Georges Braque), Still Life with candlestick(Fernand Leger) dan Woman with Fan (Amadeo Modigliani). Nilai total pencurian itu mencapai US$123 juta dan tak ada yang ditangkap dalam pencurian ini.

Tiga lukisan ternama Vincent van Gogh, Potato Eaters, Weaver’s Interior, dan Four Sunflowers Gone to Seeddengan nilai total US$125 juta dicuri dari Kroller-Muller National Museum, Belanda, pada 1988. Tahun berikutnya, pencuri mengembalikan Weaver’s Interior dan berharap bisa meminta tebusan. Tak ada yang dibayarkan dan ketiga lukisan berhasil dikembalikan dengan kerusakan kecil.

Sedangkan lukisan ternama The Scream (Edvard Munch) dan Madonna dicuri dari The Munch Museum di Oslo, Norwegia. Dua karya tersebut bernilai total US$141 juta dan ditemukan pada 2006 atau dua tahun setelah hilang. Enam orang ditangkap terkait pencurian ini. Setelah kejadian tersebut, Munch Museum memasang sistem pengaman senilai US$6,4 juta.

Tiga perampok mengenakan topeng ski menyerbu EG Buhrle Collection pada Februari 2008 dan menggasak empat lukisan. Boy with the Red Waistcoat (Paul Cezanne), Count Lepic and His Daughter (Edgar Degas),Blossoming Chestnut Branches (van Gogh) dan Poppies newa Vetheuil (Claude Monet). Hanya dua yang ditemukan, yakni karya Monet dan van Gogh.

Pencurian pada Maret 1990 dan merugikan lebih dari US$300 juta ini seringkali dikatakan sebagai yang terbesar. Pencuri yang menyamar sebagai polisi mengambil 13 karya seni dari Isabella Stewart Gardner Museum di Boston. Termasuk The Concert (Johannes Vermeer), tiga lukisan karya Rembrandt van Rijn, dan lima lukisan Degas. Hingga saat ini, tak satupun dari karya ini berhasil ditemukan.

Lukisan tenar da Vinci, Mona Lisa pernah dicuri selama dua tahun pada 1911 lalu. Pelakunya adalah mantan karyawan Musee de Louvre, Prancis. Lukisan ini harganya tak ternilai dan pertama kali diasuransikan senilai US$100 juta. Kini, nilai asuransi Mona Lisa mencapai US$713 juta dolar setelah disesuaikan dengan inflasi. Lukisan ini menjadi benda seni termahal yang pernah dicuri.

Kolektor seni sejati biasanya termotivasi oleh obsesi mereka pada benda seni, ketimbang nilai uang dari penjualan barang-barang berharga tersebut. Mereka mencuri untuk dijadikan koleksi pribadi. Namun, ada beberapa pihak yang mencuri dengan harapan tebusan tinggi. Terutama mengingat harganya yang tak ternilai. Biro Penyelidik Federal AS (FBI) memperkirakan, dunia merugi US$6 miliar setiap tahunnya karena pencurian, penipuan serta lalu lintas perdagangan ilegal properti seni dan budaya. [inilah.com]

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...